Senin, 20 Desember 2021

 




download here!!! 

SEJARAH SINGKAT INVASI BANGSA EROPA




 Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa. Hal inilah yang membuat banyak bangsa dari penjuru dunia datang ke Indonesia untuk mencari bahan rempah-rempah. Mereka yang datang ke Indonesia sebagian besar para pelaut dan pedagang dari negara-negara Eropa. Para pedagang tersebut awalnya hanya berniat berdagang saja dengan penduduk Indonesia, begitu mengetahui kekayaan alam Indonesia, mereka berubah niat ingin menguasai Indonesia.

Penjajahan Belanda di Indonesia

Indonesia pernah mengalami masa penjajahan yang dilakukan oleh beberapa negara asing seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang. Namun, Belanda adalah penjajah yang paling lama berkuasa di Indonesia. Mereka menjajah Indonesia selama sekitar 350 tahun.

Awal Kedatangan Bangsa Belanda

angsa Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tanggal 22 Juni 1596. Mereka mendarat di pelabuhan Banten setelah berlayar di lautan selama 14 bulan. Armada Belanda ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman. 


Semula kedatangan mereka ini disambut baik oleh penduduk Banten. Tetapi, lama-lama Belanda menunjukkan sikap yang serakah, kasar, dan sombong. Mereka memaksa rakyat Banten untuk menyediakan lada dan tidak mau membayarnya. Hal inilah yang menyebabkan rakyat Banten mengusirnya. 


Akhirnya dengan terpaksa Belanda harus menyingkir dari Banten. Orang-orang Belanda kemudian berlayar ke Bali. Namun armada Belanda di Bali tidak mendapat sambutan dengan baik. Akhirnya mereka memutuskan kembali ke Eropa dengan tangan hampa serta menanggung kerugian yang sangat besar.

Pemimpin armada 1 Belanda Cornelis de Houtman

Tahun 1598 untuk kedua kalinya Belanda datang di Banten. Armada ini dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Van Warwijck. Sikap mereka lebih ramah daripada sebelumnya sehingga kedatangan mereka ini disambut dengan baik. Dan karena sudah bersikap ramah, orang Indonesia mengizinkan mereka berdagang. Orang Belanda semakin banyak yang datang ke Indonesia. Pelayaran bangsa Belanda yang kedua ini berhasil mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Mereka pulang ke negeri Belanda dengan kapal-kapal yang dipenuhi rempah-rempah.


Pembentukan  VOC

Terbukanya jalur perdagangan di Indonesia menyebabkan munculnya persaingan diantara para pedagang, baik dengan Belanda sendiri maupun dengan pedagang Eropa lainnya. Mereka bersaing untuk membeli rempah-rempah sebanyak-banyaknya dari indonesia.

Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan persatuan dagang atau kongsi dagang yaitu Perkumpulan Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost Indische Compagnie) yang disingkat VOC. Tujuan utama didirikannya VOC adalah untuk memenangkan persaingan dagang dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pimpinan VOC disebut gubernur jenderal. Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both.

Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak istimewa (hak Octrooi) kepada VOC.
Berikut ini yang menjadi hak-hak istimewa VOC:
- hak untuk memonopoli perdagangan
- hak untuk memungut pajak
- hak untuk memiliki tentara sendiri
- hak untuk menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan kerajaan di daerah yang dikuasainya
- hak untuk mencetak dan mengeluarkan uang sendiri
- hak untuk mengumumkan perang dengan negara lain
- hak untuk mengadakan pemerintahan sendiri

Setelah berhasil mendirikan organisasi VOC, kelompok pedagang Belanda menjadi semakin tertarik untuk menguasai daerah-daerah nusantara. Awalnya, kegiatan VOC hanya berdagang saja. Akan tetapi, lama-lama VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli). Untuk mewujudkan maksud tersebut, VOC membentuk tentara pasukan, mencetak uang sendiri, dan mengadakan perjanjian dengan raja setempat. 

Di Maluku VOC melakukan aktivitas Pelayaran Hongi (patroli laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga memerintahkan penebangan pohon rempah-rempah milik rakyat. VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar aturan monopoli. 

Pusat-pusat perdagangan yang berhasil dikuasai VOC adalah Ambon, Jayakarta, dan Banda. Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda pada masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Ia pun mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Coen kemudian membangun kota Batavia dengan gaya Belanda. Kantor VOC yang awalnya ada di Ambon dipindahkan ke Batavia.

Jan Pieterszoon Coen pengganti nama Jayakarta menjadi Batavia

VOC yang melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Artinya rempah-rempah dari rakyat Indonesia hanya boleh dijual kepada VOC dengan harga yang sangat murah. Tindakan ini sangat merugikan rakyat Indonesia. Monopoli perdagangan VOC dilakukan dengan cara kekerasan terhadap penduduk yang berasal dari daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.

Selain itu, mereka juga melarang dan mengancam orang-orang bukan Belanda apabila ingin berdagang dengan para penduduk lokal dari daerah penghasil rempah-rempah. Misalnya saja saat para penduduk Banda mencoba menjual biji pala kepada orang Inggris, Belanda menyerang dan membunuh semua penduduk Banda tersebut.
Akhirnya, Belanda memutuskan untuk mengisi daerah Banda dengan budak-budak dan pekerja-pekerja lain untuk menghasilkan biji pala. Karena ulah VOC tersebut, mereka harus menghadapi masalah politik dan berperang dengan para pemimpin di daerah Banten dan Mataram.

Pembubaran VOC

Pada awal abad ke-18, keadaan mulai berubah. Perdagangan rempah-rempah tidak lagi banyak menguntungkan. Indonesia tidak lagi menjadi satu-satunya penghasil cengkih, lada, dan pala karena negara-negara pedagang rempah-rempah menjadi berkurang. Setelah hampir 200 tahuh berkuasa di Indonesia, VOC mengalami kebangkrutan.


Penyebab kebangkrutan VOC 

1. Banyak pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah.

2. VOC harus menanggung biaya perang yang sangat besar.

3. Kalah bersaing dengan pedagang Inggris dan Prancis.

4. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap.

5. Hutang VOC yang semakin menumpuk.

Pada Tanggal 31 Desember 1799, akhirnya VOC resmi dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia digantikan langsung oleh pihak pemerintah Kerajaan Belanda. Semua hutang VOC ditanggung oleh Kerajaan Belanda. Sejak saat itulah, Indonesia diperintah langsung oleh pemerintah Belanda. Pemerintahan Kerajaan Belanda atas wilayah Indonesia ini berlangsung sampai tahun 1942. Pemerintah Belanda di Indonesia dinamakan Pemerintahan Hindia Belanda.

SEJARAH SINGKAT INVASI BANGSA EROPA

 

SEJARAH PERJALANAN BANGSA PORTUGIS DASN SPANYOL

Sejarah dunia yang telanjur Eropasentris kerap menunjuk Portugis dan Spanyol sebagai negeri terawal penjelajahan samudra. Nama Vasco da Gama, Amerigo Vespuci, Christopher Colombus, termasuk Alfonso de Albuquerqe lebih dikenali sebagai pemimpin pelayaran terawal dari barat ke timur.


Ini tentu bukan hal yang salah, jika definisi expedition merujuk pada kamus Oxford, yakni “journey or voyage undertaken by a group of people with a particular purpose, especially that of exploration, scientific research, or war”. Kehadiran Spanyol dan Portugis ke negara-negara yang mereka datangi sambil lewat atau secara khusus memang sering meninggalkan jejak eksplorasi dan eksploitasi yang menyebabkan peperangan.

Sementara itu penelitian mengenai hubungan ekonomi, politik, sosial dan keagamaan antara bangsa-bangsa yang berada di wilayah Asia dengan Jazirah Arab belum banyak dilakukan. Padahal pertautan tersebut telah terjalin dengan damai dan saling menguntungkan berabad-abad sebelum ekspedisi Eropa memasuki wilayah ini. Beberapa sumber bahkan menyebut hubungan tersebut telah dimulai sebelum masehi.

Dalam karya singkat ini penulis hendak memaparkan berbagai hal di balik pelayaran Portugis dan Spanyol menuju tanah Samudra. Akan turut pula dipaparkan bagaimana para kafilah Arab telah membangun budaya ilmu di setiap tanah yang mereka jejaki.

***

Di akhir abad ke-15, Spanyol dan Portugis ialah dua kerajaan Katholik yang dianggap sangat kuat karena kemajuan teknologi bahari, armada laut, serta perkapalannya. Saat bangsa Eropa lain belum mampu mencapai tanah di seberang samudra mereka, kedua kerajaan ini tengah bersaing sengit untuk menemukan sumber rempah dengan menempuh ombak badai dua lautan luas.

Di abad ke-10, rempah (khususnya lada) telah menjadi komoditas wajib bagi bangsawan dan biarawan Eropa (Turner, 2011, hlm 105) yang pasokannya dikuasai orang-orang Venesia, Italia. Dari pelabuhan-pelabuhan di Mediterania, rempah disalurkan melintasi Gunung Alpen dan keseluruhan wilayah Kristen hingga ke Jerman. Saking berharganya, para pedagang Jerman di London membayar bea cukai dengan lada (Turner, 2011, hlm 105).

Hubungan perdagangan antara Eropa dan India memang telah terjalin sejak lama, tetapi dua wilayah ini hanya dapat terhubung melalui wilayah Jazirah Arab, bukan secara langsung (al Attas, 2011, hlm 1). Dari kota pelabuhan Cambay dan Gujarat, orang-orang Arab dan pedagang lainnya dari Oman dan Yaman termasuk juga dari Ḥaḍramaut dan teluk Persia membawa berbagai dagangan dari India, Timur Jauh dan Cina ke Suriah serta Mesir, dari sana barang-barang itu dapat mencapai Eropa (al Attas, 2011, hlm 1). Oleh karenanya, menemukan India, yang dianggap sebagai muasal tanaman rempah, menjadi ambisi besar bagi kedua bangsa Eropa tersebut. Persaingan keduanya kerap melahirkan bentrokan yang berkepanjangan. Perselisihan kedua bangsa itu berakhir dengan disepakatinya Perjanjian Tordesillas yang ditengahi oleh Paus Alexander VI pada tahun 1494.

Paus membagi dunia secara rata dengan “menganugerahkan” kedaulatan atas daratan di sepanjang garis bujur barat yang berjarak 370 league (sekitar 1.185 mil) sebelah barat Pulau Tanjung Verde kepada Spanyol (Turner, 2011, hlm 27). Sementara Portugis mendapatkan sisi timur dengan jarak yang sama. Portugis maupun Spanyol merasa memiliki keunggulan teknologi bahari, perkapalan, serta armada laut di atas bangsa lainnya. Pada sisi lain Paus memiliki kuasa religius atas bangsa-bangsa. Oleh karena itu ketiganya merasa berhak menguasai serta membagi-bagi “dunia” demi “keadilan” untuk dirinya sendiri.

Kala itu, pelayaran menjadi semacam demam yang dampak politiknya sangat kuat di Eropa. Kredibilitas seorang raja dipertaruhkan di atas armada kapal yang berlayar menemukan negeri berlimpah rempah. Demikianlah gold, glory, dan gospel menjadi suatu semboyan penaklukan yang meniscayakan peperangan dan pengisapan sumber daya. Dimulailah berbagai ekspedisi pelayaran yang dalam kacamata Eropa telah menjadi “permulaan” dunia internasional.

Columbus ialah satu di antara pemula itu. Dalam penjelajahan mencari muasal rempah, ia tersasar ke Karibia dan sempat meyakininya sebagai tanah India. Dalam catatan perjalanannya ia menulis, “Tanpa keraguan lagi, di pulau-pulau ini terdapat emas dengan jumlah yang sangat banyak… dan juga batu mulia, mutiara berharga, dan rempah-rempah tak terhingga,” (Turner, 2011, hlm 7). Namun “rempah-rempah” di sana tidak berasa, berbau atau terlihat seperti yang sering ditemukan di dalam makanan mereka. Beberapa contoh kayu manis, lada, dan jahe, yang mereka bawa dari Spanyol mereka tunjukkan pada orang-orang setempat.

Jawaban yang diberikan orang-orang asli Karibia ketika itu menunjukkan kelemahan-kelemahan armada Spanyol. Kemajuan teknologi bahari, armada laut, serta perkapalan yang baru saja dimiliki bangsa Spanyol belum diiringi dengan keluasan wawasan, strategi yang kuat serta kemampuan komunikasi yang memadai dengan bangsa lainnya. Hasrat berkuasa dan berkelimpahan harta melahirkan kenekadan menjelajah samudra dengan persiapan dan perhitungan yang kurang memadai. Saat ditanya mengenai contoh yang ditunjukkan armada Spanyol, orang-orang asli di wilayah Karibia ini menjawab dengan isyarat agar mereka berlayar ke arah tenggara (Turner, 2011, hlm 10). Kayu manis, lada, dan jahe tidak ada di daratan yang mereka pijak melainkan beribu kilometer dari situ.

Empat kali Colombus berlayar dari Spanyol ke wilayah yang kini dikenal dengan Amerika Selatan tanpa memperoleh apapun. Colombus gagal membawa pulang emas dan rempah-rempah ke hadapan raja dan masyarakat Spanyol seperti yang dijanjikannya. Meskipun demikian, para pelayar dan penjelajah ini membawa pulang vanilla, tembakau, jagung, kentang, tomat, dan cokelat, termasuk singkong dan nanas (Turner, 2011, hlm 10).

Dari negeri Portugis, sosok yang terus dikenang sebagai penjelajah ulung yang mengantarkan bangsa Eropa menguasai jalur perdagangan paling ramai dan menguntungkan kala itu adalah Vasco Da Gama. Sepuluh tahun setelah pelayaran Bartolomeu Dias di sepanjang pantai barat Afrika sampai ke Tanjung Harapan, Vasco da Gama beserta armadanya dipuja puji sebagai bangsa Eropa pertama yang berhasil berlayar langsung dari Eropa mencapai India. Ia merupakan sosok kebanggaan bangsa Portugis juga bangsa Eropa hingga saat ini. Nama Vasco da Gama kerap disebut sebagai perintis pelayaran laut ke India yang mengubah dunia. Hal tersebut tentu saja mengabaikan peran penting dari perniagaan yang sudah mapan di sepanjang kota-kota pelabuhan dari Afrika Timur dan Asia Selatan-Barat jauh sebelum da Gama mencapainya (Unesco, 1980, hlm 25).

Pelayaran pertama Vasco da Gama pada 1497 merupakan perintah dari Raja Manuel I untuk mencari jalur maritim dari Eropa Barat ke Timur dan menemukan India. Namun sebetulnya itu adalah tujuan penunjang. Tujuan utama Raja Manuel I adalah bersekutu dengan India yang ia yakini menganut Kristen serta memperoleh kekayaan yang memungkinkan Portugis menyerang jantung Arab demi merebut kembali Yerusalem (Cliff, 2012, Bab 7, paragraf 50).

Vasco Da Gama berlayar dari Lisbon pada bulan Juli 1497 dengan empat kapal, Sao Maria, Sao Raphael, Sao Gabriel, dan The Berrio. Namun, ia tidak menyusuri pantai barat Afrika, lanjut ke selatan daratan Tanjung Harapan yang pernah ditempuh armada Bartolomeu Dias. Lepas dari daratan Eropa, da Gama mengarahkan kemudi ke barat daya, melalui Samudra Atlantik hingga mendekati pantai Brazil dengan tujuan menghindari arus laut yang amat kuat di rute biasa dan berharap mendapatkan angin yang lebih kencang untuk segera tiba di ujung selatan benua Afrika (Cliff, 2012, Bab 8, paragraf 6).

Tak ubahnya Colombus, kenekadan menjelajah samudra dengan wawasan, persiapan dan perhitungan yang kurang memadai, memaksa mereka berada di tengah lautan tanpa menemukan daratan selama 93 hari lamanya (Cliff, 2012, Bab 8, paragraf 24). Armada kehabisan persediaan makanan dan minuman serta logistik lainnya. Para awak pun terjangkit penyakit kudis yang menular serta beri-beri hingga banyak yang meninggal dan dilempar ke laut. Baru pada 1 November 1497 mereka akhirnya melihat tanda-tanda daratan dan segera berlabuh di suatu daerah yang dinamakan St. Helena Bay.

Jalur dagang sepanjang kota-kota pelabuhan dari Afrika Timur, Asia Selatan hingga kepulauan Melayu Nusantara dan China adalah satu-satunya jalur perniagaan maritim masa itu. Maka pada dasarnya, Vasco da Gama tidak akan menghadapi apa yang sudah dihadapi Colombus di Karibia, memasuki hutan dan mencari-cari pohon rempah sambil berbahasa isyarat kepada penduduk setempat demi petunjuk. Vasco da Gama memang telah berniat menemui penguasa Kalkuta dan mengajaknya bersekutu melawan Muslim. Namun, begitu melewati Tanjung Harapan, yang didapati oleh armada da Gama adalah berbagai pelabuhan dagang yang amat ramai dengan perputaran jual-beli yang tinggi dengan beragam komoditas. Bukan wilayah liar tak bertuan dan tak berperadaban, kota-kota di pantai timur Afrika merupakan wilayah berdaulat dan kosmopolitan yang boleh jadi berusia lebih dari 8 abad. Lebih dari itu armada ini segera menyadari bahwa pantai timur Afrika ini dipenuhi oleh orang-orang berbahasa Arab.

SEJARAH SINGKAT INVASI BANGSA EROPA


                                                       1.  SEJARAH AMERIKA

Amerika Serikat (AS) lahir dari sebuah revolusi penuh kekerasan melawan pemerintahan kolonial, dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 4 Juli 1776. Namun, itu bukanlah sebuah revolusi oleh masyarakat pribumi melawan kekuatan kolonial yang menaklukkan wilayahnya.

Namun, itu bukanlah sebuah revolusi oleh masyarakat pribumi melawan kekuatan kolonial yang menaklukkan wilayahnya. Baca juga: Bangsa Viking Sudah Huni Amerika Ratusan Tahun Sebelum Columbus Datang Sebaliknya, revolusi Amerika dilakukan oleh rakyat Inggris dan para pemukim koloni, melawan negara asal mereka. Koloni Amerika memberontak terhadap dominasi pemerintah Inggris mereka, yang sering mengadopsi kebijakan ekonomi dan politik. Kebijakan kerajaan Inggris dinilai bertentangan dengan kepentingan di koloni yang kini bermukim di tanah Amerika. Negara baru Amerika Serikat secara resmi diakui dalam Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 1783, berikut ini sejarah singkat berdirinya AS.

Gelombang pendudukan koloni asing di Amerika

 Sejak Columbus menemukan benua Amerika tepatnya di Amerika bagian Selatan pada 14 Agustus 1498, gelombang pendatang asing Eropa hingga Afrika mengalir ke wilayah baru yang luas ini. Pemukiman Eropa permanen pertama didirikan oleh Spanyol pada 1565 di Amerika Utara, St Augustine, sekarang Florida. Amerika Utara sudah dihuni oleh beberapa kelompok orang yang berbeda, yang mengalami kemunduran setelah kedatangan pemukim asing. Lihat Foto Christopher Co Processing DETAIL IMAGE Name Christopher Columbus Description Sejarah dan rute pelayaran Christopher Columbus. Author Britannica lumbus (Britannica) Pada 1607, Jamestown, Virginia, didirikan oleh pemukim Inggris, yang mulai menanam tembakau. Koloni Plymouth, dekat Cape Cod, didirikan oleh para Pilgrim Fathers pada 1620, yang contohnya diikuti oleh kaum Puritan Inggris lainnya di New England. Abad 17-18, ratusan ribu orang Afrika dibawa dan dijual sebagai budak untuk bekerja di perkebunan kapas dan tembakau. Inggris menguasai wilayah hingga sungai Mississippi pada 1763, setelah kemenangan atas Perancis dalam Perang Tujuh Tahun.

                                   Christopher Columbus Description Sejarah dan rute pelayaran Christopher                                                                  Columbus. Author Britannica lumbus (Britannica)


Perang revolusi Amerika

 Perang Revolusi Amerika dimulai pada 1775 oleh George Washington, yang memimpin Angkatan Darat Kontinental untuk melawan pemerintahan Inggris. Perang Revolusi ini adalah pemberontakan klasik, yang berhasil hanya karena dukungan akar rumput yang kuat dari penduduk kolonial. Petani, pengrajin, pedagang, dan lainnya bergabung dalam aksi langsung atau dukungan tidak langsung untuk kaum revolusioner. Ada kebutuhan luar biasa akan perencanaan strategis dan kerja sama antara pedagang kolonial, yang memasok bahan yang dibutuhkan untuk upaya perang. Tentara revolusioner juga membantu membangun landasan bagi kebijakan ekonomi pasca perang. Kolonis membentuk Kongres Kontinental Pertama saat Inggris menutup pelabuhan Boston dan mengerahkan pasukan di Massachusetts. Pada 4 Juli 1776, koloni mendeklarasikan kemerdekaan Amerika yang disahkan oleh Kongres. Negara-negara bagian yang memberontak membentuk konfederasi sementara pada 1781, setelah mengalahkan Inggris di Pertempuran Yorktown.

Pembentukan konstitusi Amerika Serikat

 Melalui Perjanjian Paris pada 1783, Inggris akhirnya menerima hilangnya koloni di wilayah Amerika. Tokoh pendiri bangsa mulai menyusun konstitusi baru untuk Amerika Serikat pada 1787, yang kemudian mulai berlaku pada 1788. Pada 1789, George Washington terpilih sebagai presiden pertama Amerika Serikat. Alexander Hamilton salah satu bapak pendiri AS menjabat sebagai Menteri Keuangan AS. Hamilton juga seorang tokoh penting dalam mengembangkan strategi Amerika untuk industrialisasi. Banyak pedagang yang bekerja dengan tentara revolusioner menjadi terkenal dalam ekonomi pasca-perang negara baru AS. Kebijakan ekonomi awal AS memainkan peran aktif dalam mempromosikan iklim bisnis yang pro-pertumbuhan yang menguntungkan para pengusaha ini



                                              alexander hammilton salah satu pendiri amerika

Pada 1791, Bill of Rights menjamin kebebasan individu kemudian disahkan. Pada 1803, Perancis menjual wilayah Louisiana ke AS. Perdagangan budak Atlantik dihapuskan pada 1808. Perang 1812 hingga 1815 lalu terjadi antara AS dan Inggris, sebagian karena efek pembatasan Inggris pada perdagangan AS selama Perang Napoleon. Abad ke-19, sisa resistensi penduduk asli dihancurkan ketika imigrasi dari Eropa mengambil proporsi massal populasi. Penguasaan pendatang Eropa terlihat dengan pemukim yang bergerak ke barat dan mengeklaim "takdir nyata" untuk mengendalikan Amerika Utara. Jumlah negara bagian dalam serikat selanjutnya naik dari 17 menjadi 45. AS memperoleh wilayah yang luas dari wilayah Meksiko termasuk California dan New Mexico, setelah Perang Meksiko pada 1846 hingga 1848.


  download here!!!